Kamu sedang mengakses halaman arsip lama infobeasiswa. Untuk info terbaru klik disini

Program S1 dan Beasiswa ICAS Jakarta

LATAR BELAKANG
Terdistorsinya Islam tekstual, yang secara semena-mena telah dijadikan amunisi empuk oleh kaum liberal-radikal untuk mengusung gagasan-gagasan unjustifiable mereka, merupakan sebuah tsunami peradaban yang berpotensi meluluhlantakkan kekayaan khasanah Islam dalam kemampuannya merespons realitas zaman.
Sementara di lain sisi, pengkarantinaan Islam oleh sekulerisme dalam perangkap private sphere of religious experience, alih-alih sebuah pembebasan, malah menggiring proses marjinalisasi umat Islam dan memosisikan mereka sebagai kaum pinggiran yang hanya bisa memungut gagasan-gagasan orang lain tanpa kreativitas dan keotentikan.

Islamic College for Advanced Studies (ICAS) mengakui bahwa memfosilnya pemikiran Islam, yang dicibir oleh sejumlah pemikir Muslim progresif, telah melumpuhkan salah satu prinsip Islam yang utama, yakni Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Meski demikian, ICAS tidak kehilangan harapan terhadap kemampuan internal khasanah ilmu-ilmu Islam dalam merespons perkembangan zaman tanpa harus tunduk pada sentimen kekinian dan temporalitas di atas universalitas teks suci agama.

ICAS Jakarta, sebuah cabang ICAS London yang berdiri pada tahun 1999, berpandangan bahwa keterbelakangan umat Islam dalam berbagai ranah peradaban kontemporer -secara internal- merupakan konsekuensi alamiah dari terdistorsinya ajaran-ajaran Islam yang disebabkan oleh jumudnya pemikiran dan cara pandang umat Islam itu sendiri. Oleh karena itu, sebagaimana yang diutarakan dengan gamblang oleh Jamaluddin al-Afghani (w. 1897), umat Islam memerlukan kebangkitan ilmu-ilmu rasional seperti filsafat, kalam-filosofis, logika, metodologi ilmu atau sains, yang melalui lantaran ilmu-ilmu ini, diharapkan prinsip rahmatan lil ‘alamin dapat diaktualisasikan ke dalam kehidupan nyata.

ICAS Jakarta juga mengacu kepada pandangan saintis dan filsuf besar, Ibn Sina (w. 1037), yang amat mensyukuri karunia Allah SWT berupa teks-teks suci termasuk syari’at, sebagai sebuah pedoman universal bagi manusia. Syaikh al-Rais Ibn Sina, yang dijuluki sebagai Pangeran para Dokter dan yang karyanya Qanun fi ath-Thibb menjadi buku yang paling banyak diterjemahkan pada zaman renaissance Eropa abad 14 – 17 M, merekomendasikan sarjana Islam untuk juga menekuni ilmu tasawuf dan irfan (gnosis) sebagai bagian integral dari ilmu-ilmu Islam.

ICAS Jakarta juga berpandangan bahwa hanya melalui integrasi komitmen pada teks suci ilahi dan pendayagunaan nalar diskursif-intuitif secar prima, umat Islam bisa mengkonstruksi diri mereka sendiri dalam percaturan peradaban global dewasa ini.

Atas dasar pemikiran di muka, ICAS Jakarta menghadirkan Program Islamic Studies untuk level sarjana Strata 1 (S1). Melalui program ini ICAS Jakarta mempresentasikan ilmu-ilmu Islam yang terintegrasi, khasanah peradaban Islam yang kaya, pemikiran Islam yang bernas, filsafat, metodologi ilmu dan riset, dan wacana kontemporer dunia sains dan agama.

Oleh karena itu, sebagaimana yang diutarakan dengan gamblang oleh Jamaluddin al-Afghani (w. 1897), umat Islam memerlukan kebangkitan ilmu-ilmu rasional seperti filsafat, kalam-filosofis, logika, metodologi ilmu atau sains, yang melalui lantaran ilmu-ilmu ini, diharapkan prinsip rahmatan lil’alamin dapat diaktualisasikan ke dalam kehidupan nyata.

ICAS Jakarta juga mengacu kepada pandangan saintis dan filsuf besar, Ibn Sina (w. 1037), yang amat mensyukuri karunia Allah SWT berupa teks-teks suci termasuk syari’at, sebagai sebuah pedoman universal bagi manusia. Syaikh al-Rais Ibn Sina, yang dijuluki sebagai Pangeran para Dokter dan yang karyanya Qanun fi ath-Thibb menjadi buku yang paling banyak diterjemahkan pada zaman renaissance Eropa abad 14- 17 M, merekomendasikan sarjana Islam untuk juga menekuni ilmu tasawuf dan irfan (gnosis) sebagai bagian integral dari ilmu-ilmu Islam.
ICAS Jakarta juga berpandangan bahwa hanya melalui integrasi komitmen pada teks suci ilahi dan pendayagunaan nalar diskursif-intuitif secar prima, umat Islam bisa mengkonstruksi diri mereka sendiri dalam percaturan peradaban global dewasa ini.

Atas dasar pemikiran di muka, ICAS Jakarta menghadirkan Program Islamic Studies untuk level sarjana Strata 1 (S1). Melalui program ini ICAS Jakarta mempresentasikan ilmu-ilmu Islam yang terintegrasi, khasanah peradaban Islam yang kaya, pemikiran Islam yang bernas, filsafat, metodologi ilmu dan riset, dan wacana kontemporer dunia sains dan agama.

1.Mengembangkan kajian-kajian keislaman yang setia kepada teks suci agama (Al-Qur’an dan Hadis) dan khasanah peradaban Islam serta yang berkomitmen kepada rasionalitas dan kemanusiaan universal.
2.Berpartisipasi dalam proyek pencerahan pemikiran keislaman, yang bisa memahami Zeitgeist zaman dan meresponsnya secara bernas dan cerdas sedemikian sehingga prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamin dapat dimanifestasikan.
Menyelenggarakan studi keislaman secara komprehensif, rasional, analitis-sintesis, metodologis, dan kreatif dengan visi global serta dalam suasana kebebasan berpikir dan moral Islami.

Berpartispasi menumbuhkan tradisi ilmiah umat Islam melalui studi keislaman yang terbuka, kritis, dan apresiatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan modern.
1.Mengembangkan kajian-kajian keislaman yang setia kepada teks suci agama (Al-Qur’an dan Hadis) dan khasanah peradaban Islam serta yang berkomitmen kepada rasionalitas dan kemanusiaan universal.Berpartisipasi dalam proyek pencerahan pemikiran keislaman, yang bisa memahami Zeitgeist zaman dan meresponsnya secara bernas dan cerdas sedemikian sehingga prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamin dapat dimanifestasikan.Menyelenggarakan studi keislaman secara komprehensif, rasional, analitis-sintesis, metodologis, dan kreatif dengan visi global serta dalam suasana kebebasan berpikir dan moral Islami.
4. Berpartispasi menumbuhkan tradisi ilmiah umat Islam melalui studi keislaman yang terbuka, kritis, dan apresiatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan modern.
5. Menyiapkan peserta didik menjadi sosok sarjana yang berkarakter mulia, memiliki pemahaman Islam yang komprehensif dan mendalam, berwawasan luas dan global, berkesadaran ilmiah, berkemampuan menerapkan dan mengembangkan ilmu-ilmu Islam, dan bisa berkiprah dalam komunitas akademis internasional.
PROGRAM BEASISWA
ICAS Jakarta memberikan beasiswa kepada mahasiswa Program S1 Islamic Studies yang lolos ujian seleksi berupa pembebasan biaya perkuliahan selama lima tahun.
SYARAT PENDAFTARAN
1. Lulus pendidikan SMU/Aliyah/Pondok Pesantren atau yang sederajat.
2. Membayar biaya formulir pendaftaran dan administratif sebesar Rp 20.000.
3. Mengisi dan menandatangani formulir pendaftaran.
4. Menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap kepada panitia penerimaan mahasiswa ICAS dengan melampirkan:
a. STTB/Ijasah SMU/Aliyah/Pondok Pesantren, yang telah dilegalisir sebanyak 1 lembar.
b. Fotokopi rapor kelas terakhir.
c. Pas photo ukuran 3 x 4 dan 2 x 3 masing-masing 2 lembar (1 lembar pas photo 3 x 4 ditempel pada formulir pendaftaran).
d. Fotokopi tanda pengenal (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku.
5. Mengikuti ujian masuk yang terdirir dari ujian tertulis dan wawancara.
6. Lolos Ujian Masuk
JADWAL PENDAFTARAN, UJIAN SELEKSI, AWAL KULIAH
No

Kegiatan

W a k t u
1.

Pendaftaran

1 Mei – 10 Agustus 2006
2.

Ujian Tertulis

12 Agustus 2006

3.

Wawancara

12, 19 Agustus 2006
4.

Pengumuman Hasil Ujian

28 Agustus 2006
5.

Her-Registrasi

28 Agustus – 4 September 2006
6.

Awal Kuliah

6 September 2006
TEMPAT PENDAFTARAN
Kampus Islamic College for Advanced Studies (ICAS)
Pondok Indah Plaza III, Blok F5
Jl. TB. Simatupang, Jakarta Selatan 12310
Panitia menerima pendaftaran setiap hari kerja, Senin sampai Sabtu, pukul 09.00 – 17.00.
INFORMASI PENDAFTARAN
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Panitia Penerimaan Mahasiswa S1 ICAS :
Telp. : (021) 765-1534
Fax. : (021) 765-1601
E-mail : icas@indosat.net.id, info@icas-indonesia.org

Website : www.icas-indonesia.org

Advertisement